Kembalikan Jiwa Semesta
Raya
Oleh
: Henry Sinaga
Fajar
merona membias di pelataran semesta
Teriknya
membuat lembah dan bukit-bukit bergelora
Gunung
tinggi pun tak malu-malu perkasanyakembalikan jiwa semesta raya
Bahkan,
lautan dan samudera raya
Menjadi
cermin sukma dunia
Laksa
kicauan merdu makhluk-makhluk bersayap
Bersenandung
syahdu sambut keagunganNya
Tetesan
embut melekat menyegarkan jiwa
Tertanda
silih berganti hari paduka
Bernuansa
kabut-kabut petuah raja
Pada
raga dan sukma hamba
Terhungkup
binar mata menjadi sayup
Keresahanku
tetap kembali pulang
Oleh
tingginya harapan hempaskan ketidak relaan
Bahkan
bius-bius keyakinanku pada TUHAN
Merajut…
menusuk… sampai ke tulang rawan
Pertahankan
alam semesta raya, tetap perawan
Kini
…warna warni memudar pucat
Teriknya
fajar tak lagi bersahabat erat
Lembah,
bukit, dan hutan-hutan belantara
Telah
lenyap disikat para penghianat
Menjadi
pengecut dan biadab
Di
gerus… oleh fenomena zaman
Disiksa…
oleh keuntungan
Dibelenggu…
oleh godaan kemewahan
Laut
tak lagi jernih
Batu
karang pun hidup tertatih-tatih
Samudera
raya tak mampu menjadi cermin lagi
Meluluh
lantahkan perkasanya alam semesta
Tinggal
abu…dan sampah-sampah keserakahan
Maka
saat itulah aku bersabda
Untukmu
oh… gurunya para guru
Oh…
raja para raja
Kembalikan
lentera jiwa semesta raya ini
Kini…
bahkan nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada!